Saturday, June 22, 2013

Seruan Kepada Langit Cerah

Another old poem of mine.

* * *

Kepada langit cerah, aku berseru:

Dengan hal sesederhana itu, kau telah mengubah duniaku penuh dengan cinta. Kau menjadikanku lelaki paling beruntung di dunia. Terima kasih banyak, langit cerahku. Sepanjang masa ku memujimu, aku mencintaimu sampai Batara Kala berhenti memutar roda nyawaku.

Aku menyimpan cinta ini untukmu semata, hanya kutujukan padamu. Tak lain adalah dirimu yang dapat membuka hatiku dan mengambil segenap keresahanku selama penantian akan cintamu. Lihatlah aku menunggumu di bawah kenangan kita yang lampau, sadarkanlah hatimu akan keberadaanku selalu di sisimu.

Di saat sendiri dan sepi menghantuimu, hitunglah jejak kaki di belakangmu. Dua milikmu, dan dua milikku. Ketika jejak itu hanya ada dua, itulah jejak kakiku yang sedang menggendongmu di saat kau terpuruk. Aku selalu berdoa pada Tuhan, agar Dia mengirimkan malaikat terbaik-Nya untuk menemani dan menjagamu setiap saat.

Apatah yang tak kuberikan padamu, langit cerahku? Jika kau meminta, aku selalu mencoba memberikan yang kau mau. Tak peduli lagi dengan diriku asal kau bahagia, asal kau tersenyum. Janganlah menangis, karena aku menderita karenanya. Tersenyumlah untuk menerangi duniaku, tersenyumlah untukku.

Cintailah aku sebagaimana aku mencintaimu. Kabulkanlah permohonanku akan sayangmu. Tangisku mengharu-biru mengenangmu, aku ingin kau bisa bersamaku. Selamanya, dan takkan pernah pudar. Cintaku masih dan akan selalu padamu semata.

- Dear Forever -

* * *

One day, one month, 2010.

No comments:

Post a Comment