Thursday, June 20, 2013

Aku Yang Tersakiti

Sajak ini dibuat bertahun-tahun yang lalu. Dan secara esensial sekiranya ini cocok untuk situasi hati dan perasaan yang sedang kualami sekarang. Selamat membaca dan merenungkan.

* * *

Dengarlah aku yang tersakiti ini:

Dimanakah santunmu, hai jalang? Gaungan suaraku kini perhatikan. Kau yang memohon setitik embun padaku saat terik, dan aku memberimu sehilir air. Tapi kini saat pagi teduh kau pergi. Memang apatah aku menyiksamu?

Setumpuk buku pedoman kini hampa di mataku, kosong tercabik sampah tak tahu malu. Mengapa melulu aku dikejar jalang sepertimu? Yang tak pernah ada sebab, main pergi tinggal tuan.

Setitik air pun dapat menghajar karang teguh, mengapa tega nian kau menggulingkan lahar panas, setelah semua rangkaian kebersamaan telah ku rela jalani?

Bakar saja hatiku lagi, masukkan aku ke dalam keranda. Lempar aku ke tengah samudera, buang aku ke buritan hingga tenggelam terbunuh setitik air, seperti yang kau minta dahulu!

Sudah habis asa, aku putus rasa. Sudah lenyap keindahan danau di mataku, bahkan dari anjungan nirwana sekalipun. Hanya ada sampah sepertimu!

Tak tahu malu membuang mutiara, walaupun berdebu sekalipun. “Dengarkan aku sekali lagi, dengarkan teriakanku, dengarkan gaungannya!” Jangan hanya pura-pura berjalan lewat. Apa kau belum juga terdamprat? Kata-kataku ini hanya jadi apa di matamu?

Mungkin kau hanya bisanya menindas angan seorang manusia, makhluk macam apa kau? Bau belerang pun tak lebih menyakiti daripada tingkahmu yang biadab!

Dengarkan aku sekali lagi, bahkan Tomas Akuinas pun ternganga mendengarku! Jangan coba-coba kau menumpahkan asam ke dadaku lagi. Aku sudah terlalu sakit, aku sudah muak terus sekarat seperti ini.

Bahkan seekor anak babi pun tahu aku merana. Tapi siapa yang berani hadapi cinta yang menyengsarakan, dan pelukan kehancuran, kepadanya Cinta Sejati akan datang. Ah, yang kau bisa hanya omong kosong!

Aku sakit, aku merana. Sudah mati rasa aku dibakar air panas darimu, biar aku hidup tanpamu, aku bisa dan lebih bisa tanpamu! Aku tak perlu, tak sudi lagi. Aku ingin pergi jauh, pergi ke hidup yang tanpamu, yang pasti lebih baik.

HABIS SUDAH SEMUA TENTANGMU!

* * *

Depok, November 2009.

No comments:

Post a Comment