Saturday, June 22, 2013

Bahteraku Dibuang dari Dermaga

Wow, how old this is!

* * *

Dengan rasa bangga ku mengawalinya, dan engkau pun turut denganku. Setelah lama, rasa sakitku pudar, dan terus pudar.

Pelan-pelan dia datang ke kehidupanku denganmu, mencoba meraih cintamu lagi. Kau main kasar, tanpa sopan santun. Memangnya apa masalahmu denganku? Aku tidak pernah mengganggumu.

Engkau, sang dermaga cinta, mengapa kau membiarkannya merapat ke sisimu? Bukankah aku sudah menepi? Dan begitu saja kau biarkan mendekat, dan semakin rapat dengan sisimu, sedang aku semakin jauh terterpa arus.

Aku menangis di depan sebuah layar, di bawah bulan yang tengah menghadap ke bintang. Setiap saat aku coba lepas semua sakit, dan aku berusaha melawan.

Tapi masakan aku harus membunuh dia yang mendekatimu untuk kedua kalinya? Jika kau tahu aku adalah yogi, tetapi yogi juga seorang manusia, bahkan terkadang lebih rapuh dari manusia biasa.

Hancur. Hancur bahteraku.

Terserpih.

* * *

Depok, November 21st, 2009.

No comments:

Post a Comment