Monday, September 30, 2013

Dua Sayap Angkuh

Lihatlah, aku mengakuinya:
bahwa aku belum pernah sekalipun rela
menerima lebah seperti kedua sayap itu,
yang hendak membawa bunga ini terbang.

Dua sayapmu harus kau sadari.
Mereka belum mapan,
tapi ditutur ajian tak terima.
Mau mengibas-ibas sesuka hati, serasa sudah jadi rajawali.

Utarakanlah ke segala kelopaknya dan setiap tetes embunnya:
bahwa sayap sejak lahir sudah bisa mengepak.
Lalu kita lihat anjing mana yang menggonggong setuju.
Insaf dan merendahlah, mengaku dirilah apa yang kau butuh.

Aku hampir malas meladeni,
aku harap mereka membiarkanmu merasakan
segala yang kau pernah tebas di daun bungaku.
Sampai purna kalamu biarlah kau menanggungnya,
lalu hari itu menolehlah kepadaku dan hitunglah sesalmu.

Maka dengarlah aku mengutuk kedua sayap itu yang takkan pernah ada lebihnya daripadaku.

No comments:

Post a Comment