Wednesday, October 02, 2013

Sederhana Saja

Puisi untuk seseorang.

Dalam setiap bait tersiratkan satu kata yang jika disatukan dengan kata dari bait lain akan menampakkan pesan aslinya.

Selamat menyelidiki!

* * *

SEDERHANA SAJA

Di segala penjuru dipertuan oleh para tuan hamba.
Dimana istana yang kulitnya dapat dikotori, maka mereka dapat memandang lewat gelar yang disandangnya.
Begitulah cara bibir ini menunjuk kepada ia yang menunjuknya.
Sederhana saja, keberadaannya dimiliki oleh setiap pribadi.
Tinggal ganti saja.

Lagi yang satu kubincangkan ini seribu rupanya.
Yang dipaksa oleh para suci menjadi satu dengan yang satu.
Datangnya dari dalam diri, mengutara dalam yang tampak dan tak tampak.
Pengkhotbah yang baik akan memaksanya untuk memanjat sambil berjalan lurus.
Sederhana saja, keberadaannya dirasa oleh setiap hati.
Tinggal namanya saja.

Ah, kalau ini aku bilang saja bukan untukku disebut, tetapi lawannya.
Kalau bukan aku, siapa lagi selain mereka dan kalian? Kurasa bukan dia.
Menyerah saja, pun tuanku tak sanggup menunjukkan jari padanya.
Sederhana saja, keberadaannya hanya dibutuhkan oleh setiap jiwa yang ingin berdua.
Tinggal ganti lagi saja.

Entah kenapa aku sepertinya harus menoleh kembali.
Dirimu pun tiada bedanya, percayalah.
Ia tetap hanya ada di awal-awal ruang waktu.
Tetaplah sederhana saja, lihatlah ke depan.
Aku akan tunggu balasmu.

No comments:

Post a Comment