Yang seharusnya bertanya "apa salahku?" itu aku, bukan kalian.
Kalian anggap aku ini anjing, yang kalian maki-maki karena kenajisanku, yang kalian benci karena suka sekali menggonggong.
Tapi lihat nanti jika suatu kemalangan menimpa kalian, kalian akan datang padaku yang telah kalian campakkan lalu bertanya "kenapa kau tidak menggonggong?"
Aku ini rumput pagar yang kalian cabik-cabik dan kalian gunting setiap hari, lalu kalian paksa menjaga halaman rumah tanpa kalian sirami. Tak ada bedanya dengan anjing.
Tapi saat badai menerpa rumahmu, jangan salahkan aku jika aku telah mati kekurangan air dan membuat kalian hancur berantakan tanpa perlindungan.
Aku kalian samakan dengan buah semangka, yang kalian kebiri hingga habis biji-biji bakal anakku, agar kalian bisa makan aku sepuasnya.
Tapi saat tak ada lagi yang bisa kalian makan, ingatlah biji-bijiku yang seharusnya sudah menjadi buah yang manis kalau saja kalian membiarkannya tumbuh.
Siapatah sesungguhnya yang tidak punya hati?
No comments:
Post a Comment