Ada yang mengetuk pintu. Ketika pintu dibukakan, aku melihat sebuah senyum dan mata yang bersinar. Dia masuk dan mendatangi kami, dan aku terus menelanjangi wajahnya. Baru yang menghadapku saja yang terlihat. Membuatku penasaran.
Akhir dari waktu sebelum saat itu, aku masih gelap saja. Dimana-mana nuansanya suram. Ada kesedihan dan amarah, dan kebodohan dan pengkhianatan. Ada yang menggerogoti cita rasa dan cita cinta. Sudah kepingin mati saja sebenarnya tapi urung karena harga diri.
Heran. Dia yang datang itu mungkin membawa angin dan matahari bersamanya. Terang dan sejuk, bersinar dan menenangkan, membahagiakan. Padahal baru yang menghadapku saja yang tampak. Aku tidak tahu belakangnya akan jadi seperti apa, hanya ada sesuatu yang mengintip di baliknya. Apa itu aku tak tahu. Tapi aku mau terus bersama kebahagiaan ini. Dia bilang dia akan tinggal disini mulai sekarang. Mungkin ini bisa jadi sesuatu. Aku harap begitu.
Ah, ternyata dia juga mulai terus melihatku. Bingung jadinya untuk bersikap. Ada sebuah perasaan, ya, sebuah getaran. Yang mengubah debit darah dan menggugupkan detak jantung. Yang ada dibaliknya terus mengintip, makin lama makin tampak.
Ada yang datang.
Ya, yang dibaliknya itu.
Tapi, apa itu?
Jangan-jangan............. cinta?
Sepertinya betul.
Ah, akhirnya!
Selamat datang, cinta.
No comments:
Post a Comment