Ketahuilah, bahwa akupun tidak tahu apa yang harus kuperbuat terhadap segala yang terjadi dengan perasaanku.
Aku tak bisa menebak kapan, dimana, dan karena apa perasaan ini muncul.
Aku belum mengerti mengapa ini begitu meluap-luap, tak bisa kukendalikan.
Seharusnya ini tak pernah ada.
Ya, perasaan macam ini tidak boleh ada.
Tapi aku, mencintaimu.
Belum sedetik pun aku menyerah untuk menahan kebodohan ini.
Kebodohan karena mencintaimu.
Belum sekalipun aku berhenti bertanya-tanya bagaimana cara menghapus kesesatan ini.
Kesesatan karena terjebak dalam hatimu.
Tapi kini, aku membutuhkanmu.
Aku tak dapat membunuh rasa rindu akan dirimu.
Rasa yang menjadi-jadi untuk bisa bersamamu di dalam segalanya.
Rasa yang berhamburan untuk memilikimu seutuhnya.
Aku membodoh-bodohi diriku sendiri dan menjebak jiwaku dalam amarah dan ketakutan.
Aku takut, kehilanganmu.
Sebijak apapun aku coba menghadapi semua tuntutan rasa, aku jatuh lagi dan lagi.
Jatuh ke dalam jurang, mencoba menggapai-gapai dirimu yang tak melihatku.
Aku ingin kau mengerti, bahwa aku tidak tahu harus apa lagi.
Jangan tinggalkan aku untuk menghadapi ini sendirian, tolonglah aku.
Sekali lagi, karena, aku mencintaimu.
No comments:
Post a Comment