lihat matamu
aku melihat hembus terakhir taufan yang mengucapkan selamat tinggal kepada matahari di ubun-ubunnya dan rembulan di pelipisnya
diriku telah tiada, katanya
menjelma gerimis
lihat bibirmu
aku melihat ujung magma panas yang bersiap menjadikan kawah itu hitam lagi dan lereng itu hijau lagi sehabis-habisnya
kisahku telah bada, katanya
menjelma tangis
matamu itu bibirmu itu
di keningmu di tengkukmu
menjelma taufan menjelma kawah
di malamku berganti kemah
tunjukkan padaku
dimana pasak-pasaknya harus kupancang
dimana langit-langitnya mesti kubentang
biar dalam gelapku, lenteramu
No comments:
Post a Comment